Kamis, 18 Desember 2014

Tradisi Pohon Natal

Tradisi pohon Natal berasal dari wilayah Jerman sekitar abad ke-7.
Awalnya pohon Natal ini adalah pohon Oak Kilat Geismar yang dipakai oleh penduduk setempat untuk memuja Dewa Thor dan melakukan berbagai ritual yang membuat jiwa mereka menjauh dari kebenaran.
Santo Bonifasius dengan kapaknya menebas pohon itu dan tiba-tiba angin berhembus kencang membuat pohon itu tumbang dengan akar-akarnya tercabut dari tanah dan terbelah menjadi empat bagian.  
Di balik pohon oak raksasa itu, berdirilah sebatang pohon cemara muda, bagaikan puncak menara gereja yang menunjuk ke surga.
Santo Bonifasius kembali berbicara kepada penduduk setempat, “Pohon kecil ini, pohon muda hutan, akan menjadi pohon kudus kalian mulai malam ini. Pohon ini adalah pohon damai, sebab rumah-rumah kalian dibangun dari kayu cemara. Pohon ini adalah lambang kehidupan abadi, sebab daun-daunnya senantiasa hijau. Lihatlah, bagaimana daun-daun itu menunjuk ke langit, ke surga. Biarlah pohon ini dinamakan pohon kanak-kanak Yesus; berkumpullah di sekelilingnya, bukan di tengah hutan yang liar, melainkan dalam rumah kalian sendiri; di sana ia akan dibanjiri, bukan oleh persembahan darah yang tercurah, melainkan persembahan-persembahan cinta dan kasih.”  
Mereka mengambil pohon cemara itu dan membawanya ke desa dan menempatkan pohon di tengah-tengah rumah. 
Mereka memasang lilin-lilin di dahan-dahannya, dan pohon itu tampak bagaikan dipenuhi bintang-bintang.
Itulah awal mula tradisi pohon Natal yang berkembang di dunia.
Tuhan memberkati selalu.

 (Disarikan dari YESAYA: www.indocell.net)
 ...

Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka