"Mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu.
Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu dibukakan."
(Matius 7:7-8)
Banyak diantara kita yang mengalami doa kita dikabulkan
oleh Tuhan, namun tidak sedikit dari kita pula yang mengalami sebaliknya, doa
kita belum dikabulkan oleh Tuhan.
Pengalaman belum dikabulkannya doa kita oleh Tuhan sering
membuat kita menjadi putus asa dan pada akhirnya kita meminta bantuan orang
lain mendoakan intensi kita sedangkan kita sendiri berhenti berdoa.
Kita sering berpikir atau bahkan mengeluh mengapa Tuhan
diam saja melihat kesusahan kita meskipun kita telah bertekun berdoa sepanjang
waktu dan sekian lamanya dan menjadi berputus asa atau bahkan menganggap Tuhan
pilih kasih.
Ingatlah satu hal, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita,
teman-teman terkasih.
Tuhan mendengarkan doa kita, Ia perduli dengan diri kita
dalam suka maupun sedih, dalam segala situasi.
Berikut beberapa hal yang perlu kita sadari dan kita
perhatikan, supaya doa kita berkenan kepada Tuhan:
1. Doa
adalah perjumpaan kita dengan Tuhan, berdoalah dari hati ke hati, dari hati
kita ke hati Tuhan.
Kita harus
meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kesatuan kita dengan-Nya.
Tinggalkan
segala kecemasan, ketakutan, pikiran-pikiran yang sia-sia dan satukan diri kita
dengan diri Tuhan sepenuhnya.
2. Akuilah
dosa-dosa kita kepada Tuhan dan mintalah pengampunan dari-Nya serta
bertobatlah.
Dosa-dosa
kitalah yang merintangi doa kita dihadapan Tuhan serta menghalangi rahmat kasih
Tuhan kepada kita.
"Sesungguhnya,
tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya
tidak kurang tajam untuk mendengar;
tetapi
yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan
yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala dosamu."
(Yesaya
59:1-2)
3. Berikanlah
pengampunan terhadap mereka yang telah bersalah atau menyakiti diri kita,
bersihkanlah hati kita dari segala luka, benci dan dendam.
Ampunilah dengan
ketulusan hati, mintalah bantuan Roh Kudus jika hati kita susah untuk
mengampuni.
Ingatlah, Tuhan
melihat batin kita, kita tidak dapat mengelabui-Nya.
Jika kita
bersikeras tidak mau memberi pengampunan maka Tuhan pun tidak akan mengampuni
dosa-dosa kita dan doa-doa kita pun akan segera berlalu dari hadapan Tuhan.
"Dan
jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu
dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu di sorga mengampuni
kesalahan-kesalahanmu.
[Tetapi
jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]
(Markus
11:25-26)
4. Berdoalah
dengan penuh iman.
Janganlah kita
berdoa tanpa memberikan perhatian dengan apa yang kita sampaikan kepada Tuhan.
Jangan pula kita
bertele-tele kepada Tuhan.
Serahkan semua
permohonan dan penderitaan kita dalam doa kepada Tuhan dan biarlah kehendak
Tuhan yang terjadi dalam diri kita.
"Bangsa
ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku."
(Matius
15:8)
"Maka
Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya:"Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kuhendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
(Matius
26:39)
"Kamu
mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu
iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu
berkelahi.
Kamu
tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
Atau
kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,
sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."
(Yakobus
4:2-3)
5. Jangan
berputus asa, bertekunlah selalu dalam doa, karena Tuhan mempunyai waktu dan
cara-Nya sendiri dalam mewujudkan intensi doa kita.
Perubahan yang
dialami oleh hati yang berdoa adalah jawaban pertama atas permohonan kita. (KGK
2739).
Kalau doa kita,
yang kita ucapkan dengan kepercayaan dan keberanian seorang anak, dipadukan
dengan doa Yesus, kita akan menerima segala yang kita minta dalam nama-Nya,
bahkan lebih banyak daripada hanya ini atau itu, yakni Tuhan sendiri, yang
menampung segala anugerah di dalam Diri-Nya. (KGK 2741).
"Tidakkah
Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru
kepada-Nya?
Dan
adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Aku
berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.
Akan
tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
(Lukas
18:7-8)
Salah satu contoh mereka yang bertekun dalam doa doanya
sangat berkenan kepada Tuhan adalah Santa Anna dan Santo Yoakim suaminya, yang
juga adalah orang tua dari Bunda Segala Bangsa, Bunda Maria.
Sepanjang hidupnya, mereka tekun berdoa, mematuhi
hukum dan melakukan pekerjaan-pekerjaan
amal bagi orang-orang yang membutuhkan.
Dalam kehidupan rumah tangganya, mereka terus berdoa
memohon supaya mereka dikaruniai anak.
Tuhan mendengar doa mereka, namun Tuhan
mempunyai rencana-Nya sendiri yang luar biasa bagi mereka dan Tuhan hendak
mensucikan mereka terlebih dahulu.
Cobalah membayangkan, pada jaman itu di Israel, tidak
dikarunia anak dianggap oleh masyarakat adalah suatu kutukan dari Tuhan dan
merupakan aib.
Santo Yoakim dan Santa Anna harus menanggung cemooh dari
para tetangganya dan juga rasa malu yang luar biasa.
Namun mereka tetap bertekun dalam doa dan menambah
perbuatan-perbuatan yang berkenan di hadapan Tuhan.
Mereka juga merendahkan dirinya dihadapan Tuhan dan
menganggap cobaan yang mereka alami merupakan ketidaklayakan mereka di mata
Tuhan.
Mereka terus berusaha hidup lebih suci, bermati raga yang
sempurna untuk memperoleh kemurnian dihadapan Tuhan dan menambah
perbuatan-perbuatan amal mereka.
Mereka tetap memelihara iman mereka bahkan memperdalam iman
mereka.
Santo Yoakim juga pernah mengalami penghinaan yang sangat
besar dari seorang imam di Bait Allah pada saat ia mempersembahkan kurbannya,
sehingga Santo Yoakim memutuskan ke pertapaan di Gunung Hermon untuk berdoa dan
bertobat karena merasa bahwa dosa-dosanya berbuah aib sehingga tidak memperoleh
keturunan.
Melihat kondisi suaminya, Santa Anna bersedih hati, ia
terus berdoa kepada Tuhan memohon supaya suaminya kembali dan supaya Tuhan
berkenan memberikan mereka berkat satu anak saja, saat itu Santa Anna berusia
44 tahun.
Akhirnya Tuhan mengutus Malaikat Agung Gabriel menyampaikan
kabar sukacita bahwa Tuhan telah memilih Santa Anna sebagai ibu dari Bunda
Maria, Bunda Sang Mesias.
Sungguh suatu karunia yang luar biasa, jauh melebihi permohonan doa itu sendiri.
...
Semoga pengetahuan akan doa yang berkenan bagi Tuhan ini
menjadikan kita semakin bertekun dalam doa dan percaya akan besarnya kuasa doa
serta menjadi berkat dalam hidup kita semua.
With love,
Mikael Oka
Referensi:
Sumber gambar dari internet yang diolah.
Alkitab Deuterokanonika, Lembaga Alkitab Indonesia, 2008.
Doa yang Dikabulkan Allah, Regis Castro & Maisa Castro,
Fidei Press, 2009.
Ketika Iman Membutuhkan Jawaban - Buku 1, Rm. John Fladder,
Penerbit Dioma, 2009.
Tanda-Tanda Kehidupan, 40 Kebiasaan Katolik dan Akar
Biblisnya, Scott Hahn, Penerbit Dioma, 2011.
Memahami Segalanya Tentang Katolik, Helen Keeler &
Susan Grimbly, Karisma Publishing Group, 2004.
Ave Maria, No.AM-62 September-Oktober 2010, Marian Centre
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar