Rabu, 19 Februari 2014

Doa yang Berkenan Pada Tuhan



"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."

(Matius 7:7-8)


Banyak diantara kita yang mengalami doa kita dikabulkan oleh Tuhan, namun tidak sedikit dari kita pula yang mengalami sebaliknya, doa kita belum dikabulkan oleh Tuhan.

Pengalaman belum dikabulkannya doa kita oleh Tuhan sering membuat kita menjadi putus asa dan pada akhirnya kita meminta bantuan orang lain mendoakan intensi kita sedangkan kita sendiri berhenti berdoa.

Kita sering berpikir atau bahkan mengeluh mengapa Tuhan diam saja melihat kesusahan kita meskipun kita telah bertekun berdoa sepanjang waktu dan sekian lamanya dan menjadi berputus asa atau bahkan menganggap Tuhan pilih kasih.

Ingatlah satu hal, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, teman-teman terkasih.

Tuhan mendengarkan doa kita, Ia perduli dengan diri kita dalam suka maupun sedih, dalam segala situasi.

Berikut beberapa hal yang perlu kita sadari dan kita perhatikan, supaya doa kita berkenan kepada Tuhan:

1.       Doa adalah perjumpaan kita dengan Tuhan, berdoalah dari hati ke hati, dari hati kita ke hati Tuhan.

Kita harus meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kesatuan kita dengan-Nya.

Tinggalkan segala kecemasan, ketakutan, pikiran-pikiran yang sia-sia dan satukan diri kita dengan diri Tuhan sepenuhnya.


2.       Akuilah dosa-dosa kita kepada Tuhan dan mintalah pengampunan dari-Nya serta bertobatlah.

Dosa-dosa kitalah yang merintangi doa kita dihadapan Tuhan serta menghalangi rahmat kasih Tuhan kepada kita.


"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."

(Yesaya 59:1-2)


3.       Berikanlah pengampunan terhadap mereka yang telah bersalah atau menyakiti diri kita, bersihkanlah hati kita dari segala luka, benci dan dendam.

Ampunilah dengan ketulusan hati, mintalah bantuan Roh Kudus jika hati kita susah untuk mengampuni.

Ingatlah, Tuhan melihat batin kita, kita tidak dapat mengelabui-Nya.

Jika kita bersikeras tidak mau memberi pengampunan maka Tuhan pun tidak akan mengampuni dosa-dosa kita dan doa-doa kita pun akan segera berlalu dari hadapan Tuhan.


"Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu. 

[Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]

(Markus 11:25-26)


4.       Berdoalah dengan penuh iman.

Janganlah kita berdoa tanpa memberikan perhatian dengan apa yang kita sampaikan kepada Tuhan.

Jangan pula kita bertele-tele kepada Tuhan.

Serahkan semua permohonan dan penderitaan kita dalam doa kepada Tuhan dan biarlah kehendak Tuhan yang terjadi dalam diri kita.


"Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku."

(Matius 15:8)


"Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya:"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kuhendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." 

(Matius 26:39)


"Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.

Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.

Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."

(Yakobus 4:2-3)


5.       Jangan berputus asa, bertekunlah selalu dalam doa, karena Tuhan mempunyai waktu dan cara-Nya sendiri dalam mewujudkan intensi doa kita.

Perubahan yang dialami oleh hati yang berdoa adalah jawaban pertama atas permohonan kita. (KGK 2739).

Kalau doa kita, yang kita ucapkan dengan kepercayaan dan keberanian seorang anak, dipadukan dengan doa Yesus, kita akan menerima segala yang kita minta dalam nama-Nya, bahkan lebih banyak daripada hanya ini atau itu, yakni Tuhan sendiri, yang menampung segala anugerah di dalam Diri-Nya. (KGK 2741).


"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?

Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?

Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.

Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

(Lukas 18:7-8)


Salah satu contoh mereka yang bertekun dalam doa doanya sangat berkenan kepada Tuhan adalah Santa Anna dan Santo Yoakim suaminya, yang juga adalah orang tua dari Bunda Segala Bangsa, Bunda Maria.

Sepanjang hidupnya, mereka tekun berdoa, mematuhi hukum  dan melakukan pekerjaan-pekerjaan amal bagi orang-orang yang membutuhkan.

Dalam kehidupan rumah tangganya, mereka terus berdoa memohon supaya mereka dikaruniai anak. 

Tuhan mendengar doa mereka, namun Tuhan mempunyai rencana-Nya sendiri yang luar biasa bagi mereka dan Tuhan hendak mensucikan mereka terlebih dahulu.

Cobalah membayangkan, pada jaman itu di Israel, tidak dikarunia anak dianggap oleh masyarakat adalah suatu kutukan dari Tuhan dan merupakan aib.

Santo Yoakim dan Santa Anna harus menanggung cemooh dari para tetangganya dan juga rasa malu yang luar biasa.

Namun mereka tetap bertekun dalam doa dan menambah perbuatan-perbuatan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Mereka juga merendahkan dirinya dihadapan Tuhan dan menganggap cobaan yang mereka alami merupakan ketidaklayakan mereka di mata Tuhan.

Mereka terus berusaha hidup lebih suci, bermati raga yang sempurna untuk memperoleh kemurnian dihadapan Tuhan dan menambah perbuatan-perbuatan amal mereka.

Mereka tetap memelihara iman mereka bahkan memperdalam iman mereka.

Santo Yoakim juga pernah mengalami penghinaan yang sangat besar dari seorang imam di Bait Allah pada saat ia mempersembahkan kurbannya, sehingga Santo Yoakim memutuskan ke pertapaan di Gunung Hermon untuk berdoa dan bertobat karena merasa bahwa dosa-dosanya berbuah aib sehingga tidak memperoleh keturunan.

Melihat kondisi suaminya, Santa Anna bersedih hati, ia terus berdoa kepada Tuhan memohon supaya suaminya kembali dan supaya Tuhan berkenan memberikan mereka berkat satu anak saja, saat itu Santa Anna berusia 44 tahun.

Akhirnya Tuhan mengutus Malaikat Agung Gabriel menyampaikan kabar sukacita bahwa Tuhan telah memilih Santa Anna sebagai ibu dari Bunda Maria, Bunda Sang Mesias.

Sungguh suatu karunia yang luar biasa, jauh  melebihi permohonan doa itu sendiri.

...
Semoga pengetahuan akan doa yang berkenan bagi Tuhan ini menjadikan kita semakin bertekun dalam doa dan percaya akan besarnya kuasa doa serta menjadi berkat dalam hidup kita semua.


With love,


Mikael Oka

Referensi:
Sumber gambar dari internet yang diolah.

Alkitab Deuterokanonika, Lembaga Alkitab Indonesia, 2008.

Doa yang Dikabulkan Allah, Regis Castro & Maisa Castro, Fidei Press, 2009.

Ketika Iman Membutuhkan Jawaban - Buku 1, Rm. John Fladder, Penerbit Dioma, 2009. 

Tanda-Tanda Kehidupan, 40 Kebiasaan Katolik dan Akar Biblisnya, Scott Hahn, Penerbit Dioma, 2011.

Memahami Segalanya Tentang Katolik, Helen Keeler & Susan Grimbly, Karisma Publishing Group, 2004.

Ave Maria, No.AM-62 September-Oktober 2010, Marian Centre Indonesia.


Tidak ada komentar: