Jumat, 28 Februari 2014

Paus Emeritus Benediktus Bantah Pengunduran Dirinya Karena Dipaksa

Paus Emeritus Benediktus XVI


28/02/2014

Paus Emeritus Benediktus XVI menolak rumor bahwa ia mengundurkan diri sebagai pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia karena dipaksa.

“Sama sekali tidak ada keraguan mengenai validitas pengunduran diri saya dari pelayanan Takhta Santo Petrus” dan “spekulasi” sekitarnya adalah “tidak masuk akal”, kata Paus Emeritus itu.

Ia tidak dipaksa untuk mengundurkan diri, ia tidak ditekan dan bukan korban konspirasi.

Pengunduran dirinya adalah sah dan tidak ada dua Paus dalam Gereja Katolik saat ini.

Ada seorang Paus menarik diri, dan hanya Paus Fransiskus, yang memimpin Gereja Katolik. Paus Emeritus hanya berdoa untuk penggantinya.

Paus Emeritus telah menulis surat untuk meluruskan pengunduran dirinya sebagai tanggapan terhadap berbagai interpretasi yang telah beredar di media massa.

Ia menulis dari biara Mater Ecclesiae di Vatikan untuk menjawab secara pribadi melalui surat itu dengan beberapa pertanyaan yang kami mengirim kepada dia beberapa hari sebelumnya, setelah itu komentarnya dimuat di media Italia dan internasional.

Ia membantah spekulasi tentang alasan di balik pengunduran dirinya dan mendesak publik untuk tidak berspekulasi, termasuk keputusannya untuk melanjutkan mengenakan jubah putih setelah ia mengundurkan diri.

Publik terkejut dengan pengumuman Paus Benediktus XVI pada 11 Februari 2013.

Keputusannya adalah pilihan bebas dan mengingat usianya yang sudah lanjut: “Saya mengundurkan diri karena usia saya sudah lanjut, tidak lagi kuat melayani sebagai pengganti Takhta Petrus.”

Pada hari-hari selanjutnya, ia mengatakan ia akan tetap mempertahankan nama kepausannya Benediktus XVI, saat itu ia akan mulai disebut Paus Emeritus , serta selanjutnya  ia akan mengenakan jubah putih sederhana.

Dia menambahkan bahwa keputusannya tidak muncul ke publik, tidak berarti ia kembali ke kehidupan pribadi.

“Keputusan saya untuk mengundurkan diri tidak berarti saya tidak aktif pelayanan atau saya tidak kembali ke kehidupan pribadi, tapi saya tetap menghadiri pertemuan, resepsi, konferensi, dan sebagainya.

Saya tidak meninggalkan salib, tetapi saya membuat cara baru di sisi Tuhan yang disalibkan.

Saya tidak lagi memikul jabatan pemerintahan Gereja, tetapi tetap menjalankan pelayanan doa saya,” katanya.

Ada yang menilai pengunduran diri Paus Benediktus XVI mungkin tidak memiliki validitas dan karena itu ia masih memainkan peran aktif di samping Paus yang memerintah.

Pada 16 Februari, Paus Emeritus mengirim surat balasan dengan beberapa pertanyaan spesifik mengenai interpretasi ini.

Tanggapan itu datang dua hari kemudian.

Spekulasi-spekulasi mengenai validitasnya tidak masuk akal.

“Mereka paling dekat dengan dia telah mengetahui kemungkinan pengunduran dirinya sudah sejak lama dan dia sendiri menegaskan hal itu dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Jerman Peter Seewald (“Light of the World”, 2010):

“Jika seorang Paus menyadari bahwa ia tidak lagi secara fisik, psikologis, dan spiritual tidak mampu menangani tugas-tugasnya, maka dalam kondisi tertentu ia memiliki hak dan  juga kewajiban untuk mengundurkan diri.”

Sumber: UCA News

...

Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka

Tidak ada komentar: