Selasa, 24 Desember 2013

Simbol Iman (2 dari 6)





1.       Mengapa Pengakuan Iman dimulai dengan kata-kata "Aku percaya akan Allah" ?

Pengakuan Iman mulai dengan kata-kata ini karena pernyataan "Aku percaya akan Allah" adalah hal yang paling penting, sumber dari segala kebenaran yang lain tentang manusia dan dunia, serta tentang seluruh kehidupan orang yang percaya kepada Allah.


2.       Mengapa orang mengaku percaya hanya kepada satu Allah ?

Kepercayaan akan satu Allah ini diakui karena Dia sudah mewahyukan Diri-Nya kepada bangsa Israel sebagai Yang Satu ketika bersabda: "Dengarlah, hai Israel: Allah itu Allah kita, Allah itu esa" (Ulangan 6:4) dan "tidak ada yang lain" (Yesaya 45:22).

Yesus sendiri meneguhkan bahwa "Allah kita itu esa" (Markus 12:29).

Pengakuan bahwa Yesus dan Roh Kudus adalah juga Allah dan Tuhan tidak membawa perpecahan di dalam  Allah yang esa.


3.       Dengan nama apa Allah mewahyukan Diri-Nya ?

Allah mewahyukan Diri-Nya kepada Musa sebagai Allah yang hidup, "Allah Abraham, Allah Iskak, Allah Yakub" (Keluaran 3:6), Allah juga mewahyukan kepada Musa nama-Nya yang gaib "Aku adalah Aku (YHWH)".

Sudah sejak jaman Perjanjian Lama, Nama Allah yang tak terkatakan ini diganti dengan gelar ilahi Tuhan.

Jadi, manakala Yesus disebut Tuhan di dalam Perjanjian Baru, Ia tampil sebagai benar-benar Allah.


4.       Apa Allah itu satu-satunya yang "ada" ?

Karena makhluk menerima segalanya dari Allah, mereka ada dan kepunyaan mereka dari Allah.
Hanya Allah dalam Diri-Nya sendiri merupakan kepenuhan dari yang ada dan dari setiap kesempurnaan.

Allah itu "Dia yang ada" tanpa awal dan tanpa akhir.

Yesus mewahyukan bahwa Ia juga menyandang nama ilahi "Aku ada" (Yohanes 8:28).


5.       Mengapa pewahyuan Nama Allah itu penting ?

Dalam mewahyukan nama-Nya, Allah memberitahukan kekayaan yang ada di dalam misteri ada-Nya yang tak terkatakan.

Hanya Dia sendirilah yang dari kekal sampai kekal.

Dia mengatasi dunia dan sejarah.

Dialah yang membuat langit dan bumi.

Dia adalah Allah yang setia dan selalu dekat dengan umat-Nya untuk menyelamatkan mereka.

Dialah kekudusan tertinggi, "penuh dengan belas kasihan" (Efesus 2:4), selalu siap untuk mengampuni.

Dialah yang spiritual, transenden, mahakuasa, personal, dan sempurna.

Dia adalah kebenaran dan cinta.



Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love
Mikael Oka

Referensi: 

Sumber gambar dari internet yang diolah.

Dikutip dari buku "Kompendium Katekismus Gereja Katolik", penerbit Kanisius, 2013








Tidak ada komentar: