Salam damai sejahtera,
teman-teman.
Topik pembahasan kali ini
mengenai jatuh ke dalam dosa (bagian terakhir), semoga katekismus ini
menjadikan kita semakin memahami iman kita sebagai umat Katolik dan menjadi
berkat dalam hidup kita.
Tuhan memberkati kita semua.
1. Apa
dosa asal itu?
Dosa asal yang
di dalamnya semua manusia dilahirkan adalah keadaan tiadanya kesucian dan
keadilan asali.
Dosa asal adalah
dosa yang "membelenggu" kita, bukan sesuatu yang kita lakukan,
merupakan suatu keadaan lahiriah dan bukan suatu tindakan pribadi.
Karena kesatuan
asali seluruh umat manusia, dosa asal ini diturunkan kepada keturunan Adam
"bukan dengan peniruan, tetapi lewat pembiakan".
Pewarisan ini
menjadi misteri yang tidak dapat kita pahami sepenuhnya.
2. Apa
konsekuensi-konsekuensi lain yang muncul dari dosa asal?
Sebagai
konsekuensi dosa asal, kodrat manusia terluka dalam kekuatan alamiahnya tanpa menjadi
rusak secara total.
Karena dosa asal
ini, muncullah kebodohan, penderitaan, kekuasaan maut, dan kecenderungan
terhadap dosa.
Kecenderungan
ini disebut konkupisensi.
3. Setelah
dosa yang pertama, apa yang dilakukan oleh Allah?
Sesudah dosa
yang pertama, dunia dibanjiri dosa, tetapi Allah tidak membiarkan manusia
berada di bawah kuasa maut.
Dalam "Protoevangelium" (Kejadian 3:15),
Allah memaklumkan dengan cara yang misterius bahwa kejahatan akan dikalahkan
dan manusia akan diangkat dari kedosaannya.
Pernyataan ini
pada masa yang akan datang disebut dengan "kedosaan yang
membahagiakan" karena "memunculkan Penebus Agung bagi kita"
(Liturgi Malam Paskah).
...
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Mikael Oka
Referensi:
Sumber gambar dari internet yang diolah.
Dikutip dari buku "Kompendium Katekismus Gereja
Katolik", penerbit Kanisius, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar