12/05/2014
Paus
Fransiskus mendorong Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon dan
para eksekutif PBB lainnya yang ia terima di Vatikan agar mempromosikan sesuatu
yang “benar, melakukan mobilisasi etis seluruh dunia” untuk membangun rasa
persaudaraan dan solidaritas, khususnya mereka yang paling miskin dan paling
tersisih”, menolak “ekonomi eksklusif”, “budaya sampah” dan “budaya kematian”.
Pada Jumat
pekan lalu Bapa Suci menerima para eksekutif dari Badan-Badan PBB tersebut,
yang dipimpin oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon, di aula Konsistori, Vatikan.
Badan PBB
memiliki sekitar 50 pejabat, mulai dari Presiden Bank Dunia hingga ketua
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang saat ini mengadakan pertemuan dua
tahunan di Roma.
Audiensi itu
berlangsung hanya beberapa hari setelah pertemuan Takhta Suci dengan Komite PBB
Menentang Penyiksaan pada awal pekan ini.
Juru bicara
Ban Ki-moon Stephane Dujarric menegaskan bahwa pertemuan itu “sama sekali tidak
ada hubungan” dengan pertemuan sebelumnya.
“Saya
berterima kasih kepada kalian semua, terutama bertanggung jawab untuk sistem
internasional, untuk upaya-upaya besar yang dilakukan untuk menjamin perdamaian
dan keharmonisan dunia, menghormati martabat manusia, perlindungan terhadap
manusia, terutama pembangunan ekonomi dan sosial bagi yang termiskin dan paling
rentan,” kata Paus berbahasa Spanyol dalam audisensi itu.
Dia memuji
“hasil Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals, MDGs),
terutama dalam kaitan dengan pendidikan dan penurunan angka kemiskinan.”
Tapi, Bapa
Suci juga mendesak mereka bahwa “masyarakat dunia menginginkan dan mengharapkan
hasil yang lebih besar.”
“Dalam kasus
organisasi politik dan ekonomi global, lebih banyak kebutuhan yang harus
dicapai, karena aspek itu merupakan bagian penting dari umat manusia yang tidak
merasakan manfaat dari kemajuan dan pada kenyataannya diturunkan ke status
warga negara kelas dua.
Ke depan
MDGs harus dirumuskan dan dilaksanakan dengan kemurahan hati dan keberanian,
sehingga mereka dapat memiliki dampak nyata pada penyebab kemiskinan struktural
dan kelaparan, melindungi lingkungan, menjamin tenaga kerja yang bermartabat,
dan memberikan perlindungan yang layak bagi keluarga, yang merupakan elemen
penting dalam pembangunan manusia dan sosial yang berkelanjutan.
“Secara
khusus, ini menantang segala bentuk ketidakadilan dan menolak “ekonomi
eksklusi”, “budaya sekali pakai” dan “budaya kematian”, tambah Paus Fransiskus.
Ban Ki-moon
mengundang Paus Fransiskus untuk mengunjungi Markas PBB di News York.
Sumber: UCA
News
...
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Mikael Oka