Kamis, 15 Mei 2014

Paus Fransiskus Dorong Para Pejabat PBB Untuk Memperhatikan Ketidakadilan Global


12/05/2014

Paus Fransiskus mendorong Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon dan para eksekutif PBB lainnya yang ia terima di Vatikan agar mempromosikan sesuatu yang “benar, melakukan mobilisasi etis seluruh dunia” untuk membangun rasa persaudaraan dan solidaritas, khususnya mereka yang paling miskin dan paling tersisih”, menolak “ekonomi eksklusif”, “budaya sampah” dan “budaya kematian”.

Pada Jumat pekan lalu Bapa Suci menerima para eksekutif dari Badan-Badan PBB tersebut, yang dipimpin oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon, di aula Konsistori, Vatikan.

Badan PBB memiliki sekitar 50 pejabat, mulai dari Presiden Bank Dunia hingga ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang saat ini mengadakan pertemuan dua tahunan di Roma.

Audiensi itu berlangsung hanya beberapa hari setelah pertemuan Takhta Suci dengan Komite PBB Menentang Penyiksaan pada awal pekan ini.

Juru bicara Ban Ki-moon Stephane Dujarric menegaskan bahwa pertemuan itu “sama sekali tidak ada hubungan” dengan pertemuan sebelumnya.

“Saya berterima kasih kepada kalian semua, terutama bertanggung jawab untuk sistem internasional, untuk upaya-upaya besar yang dilakukan untuk menjamin perdamaian dan keharmonisan dunia, menghormati martabat manusia, perlindungan terhadap manusia, terutama pembangunan ekonomi dan sosial bagi yang termiskin dan paling rentan,” kata Paus berbahasa Spanyol dalam audisensi itu.

Dia memuji “hasil Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals, MDGs), terutama dalam kaitan dengan pendidikan dan penurunan angka kemiskinan.”

Tapi, Bapa Suci juga mendesak mereka bahwa “masyarakat dunia menginginkan dan mengharapkan hasil yang lebih besar.”

“Dalam kasus organisasi politik dan ekonomi global, lebih banyak kebutuhan yang harus dicapai, karena aspek itu merupakan bagian penting dari umat manusia yang tidak merasakan manfaat dari kemajuan dan pada kenyataannya diturunkan ke status warga negara kelas dua.

Ke depan MDGs harus dirumuskan dan dilaksanakan dengan kemurahan hati dan keberanian, sehingga mereka dapat memiliki dampak nyata pada penyebab kemiskinan struktural dan kelaparan, melindungi lingkungan, menjamin tenaga kerja yang bermartabat, dan memberikan perlindungan yang layak bagi keluarga, yang merupakan elemen penting dalam pembangunan manusia dan sosial yang berkelanjutan.

“Secara khusus, ini menantang segala bentuk ketidakadilan dan menolak “ekonomi eksklusi”, “budaya sekali pakai” dan “budaya kematian”, tambah Paus Fransiskus.

Ban Ki-moon mengundang Paus Fransiskus untuk mengunjungi Markas PBB di News York.

Sumber: UCA News
...

Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"


With love,

Mikael Oka

Tidak ada komentar: