Suatu siang seorang anak kecil,
kira-kira usia SD, memasuki sebuah kedai makan.
Ia melihat ke sekelilingnya
mencari meja makan yang kosong.
Pelayan kedai makan itu sempat
melihatnya, namun tidak menanggapinya, karena ia sedang kerepotan melayani
pesanan pengunjung lainnya.
Memang kondisi kedai makan itu
sedang ramai, apalagi ada seorang pelayan yang tidak masuk kerja, sehingga
tinggal pelayan itu seorang diri yang melayani kedai makan tersebut selain juru
masak dan kasir.
Segera setelah mendapatkan meja
untuk makan, ia kemudian ia memanggil si pelayan itu.
Sekali, dua kali, tiga kali, ia
memanggil pelayan itu namun si pelayan tidak juga kunjung datang.
Kemudian ia mendekati pelayan itu
dan berkata bahwa ia mau memesan makanan.
Si pelayan dengan wajah muram
akhirnya menuju ke meja si anak mencatat pesanannya.
“Kak, berapa harga nasi goreng
spesial ini?”tanya si anak. “20.000” kata si pelayan.
“Kalau jus alpukat ini?”tanya si
anak. “10.000” jawab si pelayan.
“Mmm...kalau harga nasi goreng
biasa dan es teh manis ini, berapa Kak?” lanjut si anak.
“20.000 semuanya, jadi mau pesan
yang mana?”kata si pelayan dengan tidak sabar.
“Ini saja Kak, nasi goreng biasa
dan teh manis. Kak, boleh minta selembar kertas dan pinjam sebentar bolpointnya?”
kata si anak.
Si pelayan memberikan apa yang
anak itu minta dan meninggalkannya.
Beberapa saat setelah menikmati
pesanannya, si anak membayarnya dan meninggalkan kedai makan tersebut.
Ketika si pelayan membersihkan
meja si anak, ia menemukan selembar uang 10.000, bolpoint yang dipinjam anak
tadi dan sebuah pesan yang berbunyi
“Terima kasih Kak Pelayan, ini tip buat Kakak, tetap kerja semangat ya”.
Si pelayan itu terharu membacanya
dan ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia harus lebih baik lagi melayani
para pengunjung dan bekerja dengan lebih semangat.
...
Bagaimana sikap kita sehari-hari
terhadap sesama kita?
Apakah kita menghargai sesama
kita dengan pantas?
Ataukah selama ini kita hanya
terus berorientasi pada diri kita sendiri dan hanya menginginkan untuk diberi
saja tanpa mau perduli dengan yang lain?
Alangkah berbahagianya kita jika
kita dapat selalu melihat dalam diri setiap orang kehadiran Yesus seperti Bunda
Teresa.
Berdoalah mohon terang Roh Kudus
supaya kita tidak dikuasai kedagingan kita, dan supaya kehendak Bapa di surga lah
yang terlaksana dalam setiap tindakan kita.
Tuhan memberkati kita semua.
...
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar