Kamis, 20 November 2014

Tempat Doa Fatima Melayani Warga Suku Miskin

12/11/2014
Sebuah paroki dan tempat doa yang didedikasikan untuk Santa Perawan Maria dari Fatima di Keuskupan Agung Bombay menarik ribuan peziarah secara rutin, dan melayani warga suku miskin yang tinggal di Distrik Raigad, Negara Bagian Maharashtra, India.

Tempat doa itu menutup ziarah tahunan ke-79 pada 19 Oktober, pada  hari Minggu menyusul Pasta Santa Perawan Maria dari Fatima.

“Gereja Santa Perawan Maria dari Fatima di Karjat adalah  pertama yang diberi nama  Santa Perawan Maria dari Fatima, bukan hanya di India, tapi di seluruh Asia,” kata Pastor Calistus Fernandes, kepala tempat doa itu.

Tempat doa ini adalah rumah bagi sebuah patung Bunda Maria  yang menampakkan diri di Fatima, Portugal. Patung ini dibawa dari Portugal  tahun 1920, dan diakui secara resmi oleh Takhta Suci  tahun 1930.

Patung ini pertama kali diletakan di dekat kantor Stasiun Kereta Api, tetapi tahun 1935 sebuah gereja kecil dibangun untuk  meletakan patung tersebut.

“Tempat doa Santa Perawan Maria dari Fatima di Karjat berdiri sebagai mercusuar persatuan dan perdamaian. Umat Katolik melepaskan dahaga spiritual mereka melalui Misa Kudus, Adorasi Ekaristi, novena, dan rosario,” kata Pastor Fernandes.

Tempat doa itu terletak di kota Karjat, hampir 40 kilometer sebelah tenggara Mumbai. Distrik ini adalah rumah bagi beberapa komunitas etnis miskin, termasuk etnis – Katkari, Mahadev, Koli, dan Thakur.

Sekarang tempat doa itu sebagian besar melayani Katkari, sebuah kelompok suku nomaden yang sangat rentan.

Paroki ini memiliki 45 keluarga suku, dan memiliki program-program pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas, yang berfokus pada pendidikan dalam kemitraan dengan kongregasi religius.

Pastor Fernandes mengatakan bahwa inkulturasi liturgi dan pesan dari Fatima dikomunikasikan dalam bahasa sehari-hari telah “mendorong peningkatan partisipasi dan pembangunan iman.”

Meskipun tempat doa itu relatif terpencil, orang berduyun-duyun dalam jumlah besar untuk memuliakan dan menghormati Santa Perawan Maria dari Fatima, yang menimbulkan pertanyaan di kalangan penduduk setempat dari agama-agama lain: “Mengapa dan apa yang menarik orang ke tempat doa kecil ini?”

“Hal ini menciptakan kesempatan bagi dialog antaragama,” kata Pastor Fernandes, “dan membersihkan ide relativisme, atau jatuh ke dalam perangkap sinkretisme dan propaganda palsu.”

Umat Katolik di Keuskupan Agung Bombay kurang dari tiga persen dari total penduduk.

Paroki itu sedang  bersiap-siap untuk perayaan satu abad penampakan di Fatima, yang akan dirayakan hingga tahun 2017.

Dengan jumlah peziarah yang meningkatmasuknya, Keuskupan Agung Bombay sedang mempertimbangkan akan mengelola tempat doa tersebut, yang sebelumnya ditangani paroki.

Sumber: ucanews.com

 ...
Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka

Tidak ada komentar: