Jumat, 28 Februari 2014

Paus Menulis Surat Kepada Keluarga Katolik di Seluruh Dunia

Paus Fransiskus
27/02/2014

Paus Fransiskus menulis surat kepada keluarga-keluarga Katolik dalam rangka sinode di Vatikan pada Oktober mendatang.

“Keluarga-keluarga yang terhormat, melalui surat ini, saya berharap surat ini sampai ke rumah Anda.

Surat ini berisi tentang sebuah peristiwa yang akan berlangsung di Vatikan pada Oktober mendatang.

Ini adalah Pertemuan Umum Luar Biasa dari Sinode Uskup, yang membahas tema “Tantangan Pastoral bagi Keluarga dalam Konteks Evangelisasi.”

Dalam suratnya, yang diterjemahkan ke dalam 8 bahasa termasuk Arab, Jerman dan Polandia, Paus Fransiskus memperingatkan bahwa “Gereja dipanggil untuk mewartakan Injil dengan menghadapi kebutuhan pastoral yang baru dan mendesak yang dihadapi keluarga.”

Paus Fransiskus menjelaskan sinode mendatang sebagai “pertemuan penting” yang “akan melibatkan semua Umat Allah – uskup, imam, religius pria dan wanita, serta umat awam dari Gereja-gereja partikular di seluruh dunia – yang semuanya aktif berpartisipasi dalam persiapan untuk pertemuan melalui saran-saran praktis dan dukungan doa.”

Paus Fransiskus meminta keluarga-keluarga berdoa untuk pertemuan di Vatikan tersebut, yang menekankan  panggilan dan misi Gereja dalam masyarakat Anda, tantangan pernikahan, kehidupan keluarga, pendidikan anak-anak, dan peran keluarga dalam kehidupan Gereja.”

“Karena itu saya meminta Anda berdoa kepada Roh Kudus, sehingga Roh Kudus dapat menerangi Bapa-Bapa Sinode dan membimbing mereka dalam tugas penting mereka.

Seperti yang Anda ketahui, Sinode Luar Biasa ini akan dilanjutkan setahun kemudian dengan Sidang Biasa, yang juga akan memilih tema tentang keluarga.

Dalam konteks itu, juga akan ada Pertemuan Dunia tentang Keluarga yang berlangsung di Philadelphia pada September 2015,” lanjut Paus.

“Semoga kita semua berdoa bersama sehingga melalui acara ini Gereja akan terus melakukan perjalanannya dan mengadopsi sarana pastoral yang diperlukan untuk membantu keluarga menghadapi tantangan saat ini dengan cahaya dan kekuatan yang berasal dari Injil.”

“Dalam perjalanan Anda sebagai sebuah keluarga, Anda berbagi begitu banyak momen indah: makanan, istirahat, pekerjaan rumah tangga, rekreasi, doa, perjalanan dan ziarah, serta waktu saling mendukung … Namun, jika tidak ada cinta maka tidak ada sukacita.”

“Cinta otentik datang kepada kita dari Yesus.

Dia menawarkan kepada kita firman-Nya, yang menerangi jalan kita, ia memberi kita roti hidup yang mendukung kita dalam perjalanan kita,” katanya.

“Keluarga yang terhormat, doa untuk Sinode Para Uskup akan menjadi harta berharga yang memperkaya Gereja.

Saya berterima kasih, dan saya meminta Anda untuk berdoa juga bagi saya, sehingga saya dapat melayani Umat Allah dalam kebenaran dan cinta,” kata Paus menutup suratnya.

Sumber: UCA News


...

Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka



Paus Emeritus Benediktus Bantah Pengunduran Dirinya Karena Dipaksa

Paus Emeritus Benediktus XVI


28/02/2014

Paus Emeritus Benediktus XVI menolak rumor bahwa ia mengundurkan diri sebagai pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia karena dipaksa.

“Sama sekali tidak ada keraguan mengenai validitas pengunduran diri saya dari pelayanan Takhta Santo Petrus” dan “spekulasi” sekitarnya adalah “tidak masuk akal”, kata Paus Emeritus itu.

Ia tidak dipaksa untuk mengundurkan diri, ia tidak ditekan dan bukan korban konspirasi.

Pengunduran dirinya adalah sah dan tidak ada dua Paus dalam Gereja Katolik saat ini.

Ada seorang Paus menarik diri, dan hanya Paus Fransiskus, yang memimpin Gereja Katolik. Paus Emeritus hanya berdoa untuk penggantinya.

Paus Emeritus telah menulis surat untuk meluruskan pengunduran dirinya sebagai tanggapan terhadap berbagai interpretasi yang telah beredar di media massa.

Ia menulis dari biara Mater Ecclesiae di Vatikan untuk menjawab secara pribadi melalui surat itu dengan beberapa pertanyaan yang kami mengirim kepada dia beberapa hari sebelumnya, setelah itu komentarnya dimuat di media Italia dan internasional.

Ia membantah spekulasi tentang alasan di balik pengunduran dirinya dan mendesak publik untuk tidak berspekulasi, termasuk keputusannya untuk melanjutkan mengenakan jubah putih setelah ia mengundurkan diri.

Publik terkejut dengan pengumuman Paus Benediktus XVI pada 11 Februari 2013.

Keputusannya adalah pilihan bebas dan mengingat usianya yang sudah lanjut: “Saya mengundurkan diri karena usia saya sudah lanjut, tidak lagi kuat melayani sebagai pengganti Takhta Petrus.”

Pada hari-hari selanjutnya, ia mengatakan ia akan tetap mempertahankan nama kepausannya Benediktus XVI, saat itu ia akan mulai disebut Paus Emeritus , serta selanjutnya  ia akan mengenakan jubah putih sederhana.

Dia menambahkan bahwa keputusannya tidak muncul ke publik, tidak berarti ia kembali ke kehidupan pribadi.

“Keputusan saya untuk mengundurkan diri tidak berarti saya tidak aktif pelayanan atau saya tidak kembali ke kehidupan pribadi, tapi saya tetap menghadiri pertemuan, resepsi, konferensi, dan sebagainya.

Saya tidak meninggalkan salib, tetapi saya membuat cara baru di sisi Tuhan yang disalibkan.

Saya tidak lagi memikul jabatan pemerintahan Gereja, tetapi tetap menjalankan pelayanan doa saya,” katanya.

Ada yang menilai pengunduran diri Paus Benediktus XVI mungkin tidak memiliki validitas dan karena itu ia masih memainkan peran aktif di samping Paus yang memerintah.

Pada 16 Februari, Paus Emeritus mengirim surat balasan dengan beberapa pertanyaan spesifik mengenai interpretasi ini.

Tanggapan itu datang dua hari kemudian.

Spekulasi-spekulasi mengenai validitasnya tidak masuk akal.

“Mereka paling dekat dengan dia telah mengetahui kemungkinan pengunduran dirinya sudah sejak lama dan dia sendiri menegaskan hal itu dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Jerman Peter Seewald (“Light of the World”, 2010):

“Jika seorang Paus menyadari bahwa ia tidak lagi secara fisik, psikologis, dan spiritual tidak mampu menangani tugas-tugasnya, maka dalam kondisi tertentu ia memiliki hak dan  juga kewajiban untuk mengundurkan diri.”

Sumber: UCA News

...

Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka

Selasa, 25 Februari 2014

Di Dalam Nama-Nya Ada Pengampunan



"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."

(Efesus 4:32)

Beberapa peristiwa mengejutkan terjadi baru-baru ini. 

Di bulan Februari 2014 ini, setidaknya ada 2 (dua) peristiwa mengejutkan, yang menantang sikap kita sebagai umat Katolik.

Yang pertama adalah peristiwa penembakan yang terjadi di dalam Gereja Katedral di Kota Yuzhno, Pulau Sakhalin, Rusia yang dilakukan oleh seorang pria berusia 24 tahun yang bekerja sebagai petugas keamanan swasta.

Sebagaimana di tulis di dalam berita oleh Tempo.Co, Sindonews.com, m.merdeka.com dan juga id.berita.yahoo.com, akibat peristiwa penembakan tersebut, setidaknya seorang biarawati dan seorang umat tewas, dan juga 6 (enam) umat lainnya mengalami luka-luka.

Pelaku yang telah diamankan oleh pihak berwajib tersebut juga merusak salib serta ikon-ikon dalam Gereja, diduga pelaku mempunyai dendam pribadi.

Yang kedua adalah peristiwa ditangkapnya 2 (dua) orang buron yang telah membunuh seorang romo beberapa tahun yang lalu, Romo Faustin Sega yang bertugas di Flores, di kawasan TMII, Jakarta, dimana mereka seharusnya sudah menjalani hukuman sejak tahun 2011.

Bagaimana kita menyikapinya sebagai seorang Katolik?

Apakah kita menginginkan suatu pembalasan seperti dunia ini memandang, "mata diganti mata, nyawa diganti nyawa"? 

Ataukah yang lainnya?

Masih ingatkah kita alasan Tuhan Yesus menjalani sengsara dan wafat-Nya di kayu salib?

Pengampunan, ya benar pengampunan, itulah alasan Tuhan Yesus menjalani semuanya dengan ikhlas.

Demi pengampunan dosa-dosa kita dan pemulihan hubungan kita dengan Allah Bapa, Tuhan Yesus dengan penuh belas kasih mengorbankan Diri-Nya.

Belas kasih menggerakkan diri untuk mengampuni, janganlah disesatkan oleh cara pandang dunia ini.

Jika Tuhan Yesus saja dengan sangat berbelas kasih mengampuni dosa kita bahkan menanggung serta menyilih dosa-dosa kita, tidakkah kita sebagai pengikut-Nya juga melakukan hal yang sama, mengampuni mereka yang bersalah, mereka yang menyakiti kita?

Ingatlah selalu, di dalam pengampunan ada kedamaian bagi jiwa kita.

Pengampunan bukanlah sesuatu yang dimonopoli oleh Tuhan, kita pun juga bisa mengampuni sesama kita dengan tulus.

Seperti yang dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II yang memberikan pengampunan secara langsung bagi seseorang yang pernah hampir membunuhnya dalam suatu insiden penembakan di halaman Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Demikian pula dengan Santa Maria Goretti yang masih sangat muda belia, yang memberikan pengampunan bagi pria yang membunuhnya bahkan ia menginginkan pembunuhnya juga dapat menikmati Firdaus (sorga) bersamanya.

Ada juga seorang biarawati (Suster Ludy Vertrusc) yang memaafkan dengan tulus tentara yang melakukan penganiayaan terhadap dirinya semasa perang Bosnia.

Dan masih banyak lagi contoh nyata lainnya.

Mengampuni tidak selamanya mudah, mengampuni merupakan suatu proses, seringkali terjadi pergolakan batin, bedoalah, ya berdoalah mohon kuasa Roh Kudus untuk membantu kita mengampuni.

Jangan disesatkan oleh bisikan-bisikan dan cara pandang dunia, biarlah Roh Kudus yang berkuasa atas diri kita, maka hati kitapun akan bisa mengampuni dengan tulus.

Ampuni dan berkatilah mereka yang bersalah dan telah menyakiti kita, maka penderitaan Kristus tidak akan menjadi sia-sia dan kita pun akan memperoleh karunia kasih dari Allah Tritunggal Maha Kudus.

"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

(Matius 5:14-15)


Jadi, bukankah tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengampuni sesama kita? :)

Tuhan memberkati kita semua.
...

Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka