Jumat, 03 Januari 2014

Kerendahan Hati yang Bekenan bagi Tuhan

Sumber gambar dari internet yang diolah,


Salam damai sejahtera teman-teman.

Seorang penulis, dalam suatu karyanya, mengatakan bahwa kesombongan adalah ratu dari segala dosa.

Kalau kita mau sejenak mencoba merenungkannya, kita akan menyadari bahwa kesombongan itu dapat menghalangi kita menuju pada kebenaran dan kebijaksanaan.

Baik kita sadari maupun tidak, kesombongan selalu berusaha masuk dalam setiap aspek kehidupan kita.

Sebagai contoh sederhana, kalau kita memperoleh rangking yang bagus di kelas dan kita dipuji orang, secara tidak sadar kita merasa bangga dan senang, pada saat itulah kesombongan masuk, kita menjadi "besar kepala" dan mungkin menganggap yang teman sekelas lainnya itu tidak sepandai diri kita, atau merasa itu sudah sewajarnya karena usaha keras kita dalam belajar.

Contoh lainnya, pada saat kita bekerja, atasan kita memuji hasil kerja kita yang baik di depan teman-teman sekantor lainnya. 

Siapa yang tidak bangga dan senang dipuji di depan orang-orang kantor lainnya dan mungkin juga ini bisa jadi kesempatan promosi ke jenjang karir yang lebih baik.

Pada saat kita merasa lebih baik dari yang lainnya itulah kesombongan masuk dan berkembang.

Dari situlah muncul dosa-dosa lainnya, seperti mengabaikan kehadiran Tuhan, keegoisan, menghalalkan segala cara mencapai tujuan, kecurangan, kemalasan, tidak menghargai diri (workaholic, diet ketat, belajar sistem kebut semalam), dan lain-lain.

St.Thomas Aquinas pernah mengatakan tidak ada yang lebih buruk daripada kesombongan.

Bagaimana pulih dari kesombongan ?

Pemulihannya yaitu dengan CINTA, perbuatan cinta kasih adalah pemulih semua dosa manusia.

Dalam salah satu surat St.Paulus kepada jemaat di Korintus, disampaikan bahwa kasih itu sabar, baik hati, tidak iri hati. Kasih  tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak berlaku kasar dan tidak mencari keuntungan sendiri. Kasih menguasai kemarahan dan melupakan kesalahan. Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bergembira karena kebenaran. Kasih mengampuni segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu.

Cinta terwujud dalam sikap yang rendah hati terhadap sesama dan alam (bukan rendah diri).

Bersikap rendah hati berarti dengan rela membiarkan hati dan pikiran kita dileburkan, ditempa ulang dan diperbarui, taat menerima bahwa diri kita masih terus perlu belajar menjadi lebih baik supaya hidup kita terus diperbarui menjadi semakin murni dan berkenan bagi Tuhan.

Kerendahan hati itu ibarat besi baja yang semakin sering diolah dan ditempa akan menghasilkan karya yang kualitasnya semakin baik.

Bunda Teresa dari Calcutta pernah menyampaikan cara-cara mencapai kerendahan hati, yaitu:

1.      Berbicara sedikit mungkin mengenai diri sendiri.
2.      Uruslah persoalan-persoalan pribadi.
3.      Hindari rasa ingin tahu yang berlebihan.
4.      Janganlah mencampuri urusan orang lain.
5.      Terimalah pertentangan dengan kegembiraan.
6.      Jangan memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain.
7.      Terimalah hinaan dan caci maki.
8.      Terimalah perasaan tidak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah.
9.      Mengalah terhadap kehendak orang lain.
10.  Terimalah celaan meskipun kita tidak layak menerimanya.
11.  Bersikap sopan dan peka, sekalipun orang memancing amarah kita.
12.  Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai.
13.  Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat, meskipun kita benar.
14.  Pilihlah selalu yang tersulit.

Hendaknya kita renungkan cara-cara mencapai kerendahan hati yang disampaikan oleh Bunda Teresa, jangan kita hanya menelaah "mentah-mentah".

Meskipun tidak mudah mencapai kerendahan hati, jika kita terus berdoa kepada Tuhan dan berusaha mewujudkannya secara terus menerus, maka kita akan memiliki sikap rendah hati yang berkenan bagi Tuhan.

Tuhan memberkati kita semua.

Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka


Tidak ada komentar: