Sumber gambar dari internet yang diolah,
Salam damai sejahtera teman-teman.
Seorang penulis, dalam suatu karyanya, mengatakan bahwa
kesombongan adalah ratu dari segala dosa.
Kalau kita mau sejenak mencoba merenungkannya, kita akan
menyadari bahwa kesombongan itu dapat menghalangi kita menuju pada kebenaran
dan kebijaksanaan.
Baik kita sadari maupun tidak, kesombongan selalu berusaha
masuk dalam setiap aspek kehidupan kita.
Sebagai contoh sederhana, kalau kita memperoleh rangking yang
bagus di kelas dan kita dipuji orang, secara tidak sadar kita merasa bangga dan
senang, pada saat itulah kesombongan masuk, kita menjadi "besar
kepala" dan mungkin menganggap yang teman sekelas lainnya itu tidak
sepandai diri kita, atau merasa itu sudah sewajarnya karena usaha keras kita
dalam belajar.
Contoh lainnya, pada saat kita bekerja, atasan kita memuji
hasil kerja kita yang baik di depan teman-teman sekantor lainnya.
Siapa yang tidak bangga dan senang dipuji di depan
orang-orang kantor lainnya dan mungkin juga ini bisa jadi kesempatan promosi ke
jenjang karir yang lebih baik.
Pada saat kita merasa lebih baik dari yang lainnya itulah
kesombongan masuk dan berkembang.
Dari situlah muncul dosa-dosa lainnya, seperti mengabaikan
kehadiran Tuhan, keegoisan, menghalalkan segala cara mencapai tujuan,
kecurangan, kemalasan, tidak menghargai diri (workaholic, diet ketat, belajar sistem
kebut semalam), dan lain-lain.
St.Thomas Aquinas pernah mengatakan tidak ada yang lebih
buruk daripada kesombongan.
Bagaimana pulih dari kesombongan ?
Pemulihannya yaitu dengan CINTA, perbuatan cinta kasih adalah
pemulih semua dosa manusia.
Dalam salah satu surat St.Paulus kepada jemaat di Korintus,
disampaikan bahwa kasih itu sabar, baik hati, tidak iri hati. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong,
tidak berlaku kasar dan tidak mencari keuntungan sendiri. Kasih menguasai
kemarahan dan melupakan kesalahan. Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan,
tetapi bergembira karena kebenaran. Kasih mengampuni segala sesuatu dan sabar
menanggung segala sesuatu.
Cinta terwujud dalam sikap yang rendah hati terhadap sesama
dan alam (bukan rendah diri).
Bersikap rendah hati berarti dengan rela membiarkan hati dan
pikiran kita dileburkan, ditempa ulang dan diperbarui, taat menerima bahwa diri
kita masih terus perlu belajar menjadi lebih baik supaya hidup kita terus
diperbarui menjadi semakin murni dan berkenan bagi Tuhan.
Kerendahan hati itu ibarat besi baja yang semakin sering diolah
dan ditempa akan menghasilkan karya yang kualitasnya semakin baik.
Bunda Teresa dari Calcutta pernah menyampaikan cara-cara
mencapai kerendahan hati, yaitu:
1.
Berbicara
sedikit mungkin mengenai diri sendiri.
2.
Uruslah
persoalan-persoalan pribadi.
3.
Hindari
rasa ingin tahu yang berlebihan.
4.
Janganlah
mencampuri urusan orang lain.
5.
Terimalah
pertentangan dengan kegembiraan.
6.
Jangan
memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain.
7.
Terimalah
hinaan dan caci maki.
8.
Terimalah
perasaan tidak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah.
9.
Mengalah
terhadap kehendak orang lain.
10. Terimalah celaan meskipun kita tidak
layak menerimanya.
11. Bersikap sopan dan peka, sekalipun
orang memancing amarah kita.
12. Janganlah mencoba agar dikagumi dan
dicintai.
13. Bersikap mengalah dalam perbedaan
pendapat, meskipun kita benar.
14. Pilihlah selalu yang tersulit.
Hendaknya
kita renungkan cara-cara mencapai kerendahan hati yang disampaikan oleh Bunda
Teresa, jangan kita hanya menelaah "mentah-mentah".
Meskipun
tidak mudah mencapai kerendahan hati, jika kita terus berdoa kepada Tuhan dan berusaha
mewujudkannya secara terus menerus, maka kita akan memiliki sikap rendah hati
yang berkenan bagi Tuhan.
Tuhan
memberkati kita semua.
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Mikael Oka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar