Salam damai sejahtera,
teman-teman.
Berikut adalah bagian akhir
pembahasan topik simbol iman, semoga katekismus ini menjadikan kita semakin memahami
iman kita sebagai umat Katolik dan menjadi berkat dalam hidup kita.
Tuhan memberkati kita semua.
1. Bagaimana
Allah menciptakan semesta alam?
Dari kehendak
bebas-Nya, Allah menciptakan semesta alam dalam kebijaksanaan dan cinta.
Dunia diciptakan
bukan karena kebutuhan, atau takdir buta, ataupun kebetulan.
Allah
menciptakan dari ketiadaan (ex nihilo)
(2Makabe 7:28) sebuah dunia yang teratur dan baik.
Ia jauh
mengatasi ciptaan-Nya.
Allah memelihara
ciptaan-Nya dalam keberadaan dan menopangnya, memberinya kemampuan untuk
bertindak, membimbingnya menuju kepenuhannya melalui Putra-Nya dan Roh Kudus.
2. Apa
penyelenggaraan ilahi itu?
Penyelenggaraan
ilahi terletak pada kesediaan Allah untuk membimbing makhluk-makhluk
ciptaan-Nya menuju tujuan akhir mereka.
Allah adalah
Tuan yang berkuasa atas rencana-Nya.
Tetapi untuk
melaksanakannya, Allah juga berkehendak untuk bekerjasama dengan
makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
Allah
menganugerahkan kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya martabat untuk dapat
bertindak dari kebebasan mereka sendiri dan salimh memimpin satu sama lain.
3. Bagaimana
kita bekerja sama dengan penyelenggaraan ilahi?
Dengan tetap
menghormati kebebasan kita, Allah meminta kita untuk bekerja sama dengan-Nya
dan memberikan kepada kita kemampuan untuk melaksanakannya melalui semua
tindakan, doa, dan penderitaan kita.
Jadi, Allah
membangkitkan dalam diri kita "kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya" (Filipi 2:13).
4. Jika
Allah itu mahakuasa dan mahabaik, mengapa ada kejahatan?
Terhadap
pertanyaan ini, yang menyedihkan dan sekaligus juga misterius hanya keseluruhan iman Kristenlah yang dapat
memberikan jawaban.
Allah sama
sekali bukanlah penyebab kejahatan, baik langsung maupun tidak langsung.
Dia menerangi
misteri kejahatan di dalam Putra-Nya, Yesus Kristus, yang wafat dan bangkit
untuk mengalahkan kejahatan moral itu, yaitu dosa manusia, yang menjadi akar
dari semua kejahatan lain.
5. Mengapa
Allah mengijinkan kejahatan ada?
Iman memberikan
kepastian kepada kita bahwa Allah tidak akan mengizinkan kejahatan jika Dia
tidak menyebabkan suatu kebaikan yang datang dari kejahatan itu.
Hal ini
dilaksanakan oleh Allah dengan cara yang menakjubkan dalam wafat dan
kebangkitan Kristus.
Kenyataannya,
dari kejahatan moral yang paling besar dari semuanya (pembunuhan Putra-Nya),
Dia membawa kebaikan yang paling besar dari semuanya (kemuliaan Kristus dan
penebusan kita).
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Mikael Oka
Referensi:
Sumber gambar dari internet yang diolah.
Dikutip dari buku "Kompendium Katekismus Gereja
Katolik", penerbit Kanisius, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar