Kamis, 23 Januari 2014

Simbol Iman (6 dari 6)

Salam damai sejahtera, teman-teman.

Berikut adalah bagian akhir pembahasan topik simbol iman, semoga katekismus ini menjadikan kita semakin memahami iman kita sebagai umat Katolik dan menjadi berkat dalam hidup kita.

Tuhan memberkati kita semua.


1.       Bagaimana Allah menciptakan semesta alam?

Dari kehendak bebas-Nya, Allah menciptakan semesta alam dalam kebijaksanaan dan cinta.

Dunia diciptakan bukan karena kebutuhan, atau takdir buta, ataupun kebetulan.

Allah menciptakan dari ketiadaan (ex nihilo) (2Makabe 7:28) sebuah dunia yang teratur dan baik.

Ia jauh mengatasi ciptaan-Nya.

Allah memelihara ciptaan-Nya dalam keberadaan dan menopangnya, memberinya kemampuan untuk bertindak, membimbingnya menuju kepenuhannya melalui Putra-Nya dan Roh Kudus.


2.       Apa penyelenggaraan ilahi itu?

Penyelenggaraan ilahi terletak pada kesediaan Allah untuk membimbing makhluk-makhluk ciptaan-Nya menuju tujuan akhir mereka.

Allah adalah Tuan yang berkuasa atas rencana-Nya.

Tetapi untuk melaksanakannya, Allah juga berkehendak untuk bekerjasama dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya.

Allah menganugerahkan kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya martabat untuk dapat bertindak dari kebebasan mereka sendiri dan salimh memimpin satu sama lain.


3.       Bagaimana kita bekerja sama dengan penyelenggaraan ilahi?

Dengan tetap menghormati kebebasan kita, Allah meminta kita untuk bekerja sama dengan-Nya dan memberikan kepada kita kemampuan untuk melaksanakannya melalui semua tindakan, doa, dan penderitaan kita.

Jadi, Allah membangkitkan dalam diri kita "kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya" (Filipi 2:13).


4.       Jika Allah itu mahakuasa dan mahabaik, mengapa ada kejahatan?

Terhadap pertanyaan ini, yang menyedihkan dan sekaligus juga misterius hanya keseluruhan iman Kristenlah yang dapat memberikan jawaban.

Allah sama sekali bukanlah penyebab kejahatan, baik langsung maupun tidak langsung.

Dia menerangi misteri kejahatan di dalam Putra-Nya, Yesus Kristus, yang wafat dan bangkit untuk mengalahkan kejahatan moral itu, yaitu dosa manusia, yang menjadi akar dari semua kejahatan lain.


5.       Mengapa Allah mengijinkan kejahatan ada?

Iman memberikan kepastian kepada kita bahwa Allah tidak akan mengizinkan kejahatan jika Dia tidak menyebabkan suatu kebaikan yang datang dari kejahatan itu.

Hal ini dilaksanakan oleh Allah dengan cara yang menakjubkan dalam wafat dan kebangkitan Kristus.

Kenyataannya, dari kejahatan moral yang paling besar dari semuanya (pembunuhan Putra-Nya), Dia membawa kebaikan yang paling besar dari semuanya (kemuliaan Kristus dan penebusan kita).



Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka

Referensi:
Sumber gambar dari internet yang diolah.
Dikutip dari buku "Kompendium Katekismus Gereja Katolik", penerbit Kanisius, 2013








Tidak ada komentar: