“... Kasih ibu kepada
beta tak terhingga sepanjang masa.
Hanya memberti, tak
harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia. ...”
Lagu itu dulu sering kunyanyikan
saat kecil, namum baru aku memahami keindahan maknanya setelah aku dewasa.
Betapa luar biasanya kasih
seorang mama dalam hidupku.
Sampai saat ini mama masih sering
membuatkanku segelas teh dan susu saat pagi, kebiasaan ini tidak pernah berubah
sejak aku kecil.
Saat aku berkata bahwa aku tidak
ingin minum susu lagi, wajah tua mamaku terlihat sedih dan berkata bahwa itu
semua demi kebaikanku saat usia senja nantinya.
Saat aku sibuk dengan masalahku,
dengan segala kesedihan dan keputusasaan yang kualami, mamaku datang menguatkan
aku, mengingatkan aku untuk meminta pertolongan dari Tuhan dan terus berusaha,
tidak putus asa.
Bahkan tak jarang karena diriku,
mamaku membantuku (tanpa sepengetahuanku) dalam doa dan juga berpuasa serta
berpantang.
Semuanya dilakukan demi diriku,
kasih sayangnya sungguh besar dan luar biasa dalam hidupku.
Disaat aku menjauh dari Tuhan
karena kelamahan-kelemahan dagingku, disaat aku melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan, mama tidak bosan-bosannya mengingatkanku,
menasehati aku, berusaha membuatku bertobat dan kembali dekat dengan-Nya,
seperti halnya yang dilakukan Santa Monica, ibunda Santo Agustinus dari Hippo.
Disaat aku menderita karena
dosa-dosaku, mama dengan setia mendampingi aku, menguatkan aku, membantuku
meminta pengampunan dan pemulihan dari Tuhan.
Tiap tetes air matanya
membuatku menyadari betapa seharusnya aku berbahagia dan bersyukur
atas diri mama, atas kesetiaan pendampingan mama dalam hidupku.
Sebagaimana kasih dan kesetiaan
Bunda Maria mendampingi diri Tuhan Yesus di sepanjang perjalanan hidup-Nya
terlebih saat-saat sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, begitu pula lah kasih
dan kesetiaan mama mendampingi perjalana hidupku.
Terima kasih mama, karena berkat
diri mama, aku termotivasi untuk terus bertumbuh bersama Tuhan dan memperbaiki
diriku agar kelak hidupku berkenan bagi-Nya.
Semua kasih dan kesetiaan mama
hanya Tuhan lah yang mampu membalasnya, karena sungguh sisa hidupku pun tidak
akan mampu membalas kasih yang telah mama berikan
Maafkan aku yang belum bisa
mengartikan kebahagiaan sesungguhnya bagimu, mama.
Mama, engkau bagaikan cahaya
dalam kegelapan yang sering aku alami, meskipun tampaknya kegelapan akan
menelanku, engkau datang sebagai tangga cahaya yang menuntunku kembali kepada
Tuhan. Terima kasih mama.
...
Teman-teman terkasih, dalam hidup
ini kita seorang mama dan juga seorang mama surgawi yaitu Bunda Maria, patutlah
kita bersyukur atas semuanya itu kepada Tuhan.
Dalam apapun kelemahan dan
keterbatasan yang kita miliki, sayangi dan berdoalah selalu bagi kebahagiaan
orang tua kita, bagi keluarga kita.
Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa keluarga adalah
Gereja rumah tangga dimana Tuhan Yesus bertumbuh dalam cinta dan menghidupkan
anak-anak.
Iblis tidak menginginkannya dan berusaha menghancurkan
keluarga-keluarga untuk mencegah cinta dengan berbagai cara.
Oleh karena itu hendaknya setiap anggota keluarga saling
mendoakan dan mencintai satu sama lain terlebih kita sebagai anak-anak, yang
merupakan harapan bagi Tuhan Yesus untuk bertumbuh di dunia ini.
Tuhan memberkati selalu.
...
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Mikael Oka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar