Minggu, 22 Juni 2014

Kasih Bunda Surgawi Dalam Diri mama


“... Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa.
Hanya memberti, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia. ...”

Lagu itu dulu sering kunyanyikan saat kecil, namum baru aku memahami keindahan maknanya setelah aku dewasa.

Betapa luar biasanya kasih seorang mama dalam hidupku.

Sampai saat ini mama masih sering membuatkanku segelas teh dan susu saat pagi, kebiasaan ini tidak pernah berubah sejak aku kecil.

Saat aku berkata bahwa aku tidak ingin minum susu lagi, wajah tua mamaku terlihat sedih dan berkata bahwa itu semua demi kebaikanku saat usia senja nantinya.

Saat aku sibuk dengan masalahku, dengan segala kesedihan dan keputusasaan yang kualami, mamaku datang menguatkan aku, mengingatkan aku untuk meminta pertolongan dari Tuhan dan terus berusaha, tidak putus asa.

Bahkan tak jarang karena diriku, mamaku membantuku (tanpa sepengetahuanku) dalam doa dan juga berpuasa serta berpantang.

Semuanya dilakukan demi diriku, kasih sayangnya sungguh besar dan luar biasa dalam hidupku.

Disaat aku menjauh dari Tuhan karena kelamahan-kelemahan dagingku, disaat aku melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, mama tidak bosan-bosannya mengingatkanku, menasehati aku, berusaha membuatku bertobat dan kembali dekat dengan-Nya, seperti halnya yang dilakukan Santa Monica, ibunda Santo Agustinus dari Hippo.

Disaat aku menderita karena dosa-dosaku, mama dengan setia mendampingi aku, menguatkan aku, membantuku meminta pengampunan dan pemulihan dari Tuhan.

Tiap tetes air matanya membuatku menyadari betapa seharusnya aku berbahagia dan bersyukur atas diri mama, atas kesetiaan pendampingan mama dalam hidupku.

Sebagaimana kasih dan kesetiaan Bunda Maria mendampingi diri Tuhan Yesus di sepanjang perjalanan hidup-Nya terlebih saat-saat sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, begitu pula lah kasih dan kesetiaan mama mendampingi perjalana hidupku.

Terima kasih mama, karena berkat diri mama, aku termotivasi untuk terus bertumbuh bersama Tuhan dan memperbaiki diriku agar kelak hidupku berkenan bagi-Nya.

Semua kasih dan kesetiaan mama hanya Tuhan lah yang mampu membalasnya, karena sungguh sisa hidupku pun tidak akan mampu membalas kasih yang telah mama berikan

Maafkan aku yang belum bisa mengartikan kebahagiaan sesungguhnya bagimu, mama.

Mama, engkau bagaikan cahaya dalam kegelapan yang sering aku alami, meskipun tampaknya kegelapan akan menelanku, engkau datang sebagai tangga cahaya yang menuntunku kembali kepada Tuhan. Terima kasih mama.

 ...

Teman-teman terkasih, dalam hidup ini kita seorang mama dan juga seorang mama surgawi yaitu Bunda Maria, patutlah kita bersyukur atas semuanya itu kepada Tuhan.

Dalam apapun kelemahan dan keterbatasan yang kita miliki, sayangi dan berdoalah selalu bagi kebahagiaan orang tua kita, bagi keluarga kita.

Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa keluarga adalah Gereja rumah tangga dimana Tuhan Yesus bertumbuh dalam cinta dan menghidupkan anak-anak.

Iblis tidak menginginkannya dan berusaha menghancurkan keluarga-keluarga untuk mencegah cinta dengan berbagai cara.

Oleh karena itu hendaknya setiap anggota keluarga saling mendoakan dan mencintai satu sama lain terlebih kita sebagai anak-anak, yang merupakan harapan bagi Tuhan Yesus untuk bertumbuh di dunia ini.

Tuhan memberkati selalu.
...

Teman-teman terkasih dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"

With love,

Mikael Oka




Tidak ada komentar: