26/08/2014
Meskipun
dalam situasi sulit yang mereka hadapi, umat Kristiani Irak memberikan
kesaksian yang luar biasa atas iman mereka kepada Gereja dan dunia, sebuah
kesaksian yang “sangat mengharukan” bagi Fernando Kardinal Filoni, yang baru
saja kembali dari negara mereka setelah menyelesaikan kunjungannya sebagai
‘Utusan Pribadi Paus Fransiskus.
Kardinal
Filoni bertemu dengan Paus pada Kamis pagi, 21 Agustus, untuk melaporkan misi
yang telah dipercayakan kepada dia.
Dia
mengatakan kepada L’Osservatore Romano usai pertemuan tersebut bahwa
Bapa Suci lebih banyak mendengarkan daripada berbicara ketika ia menceritakan
apa yang ia telah lihat dan dengar.
Kardinal
Filoni berbagi kisah terkait situasi di Irak.
Apa kesan Anda setelah kembali dari perjalanan Anda ke Irak?
Misi yang
Bapa Suci percayakan kepada saya adalah untuk mewakili dia ke negara tersebut,
khususnya terkait misi kemanusiaan untuk para pengungsi Kristen di wilayah
Kurdistan; dan kemudian membawa pesan solidaritas kepada warga Yazidi, yang
saat ini sedang mengalami penganiayaan yang sangat kejam.
Misi saya
ini memiliki banyak hal yang baik.
Semuanya
itu, pengalaman yang dekat dengan penderitaan begitu banyak orang benar-benar
membantu saya.
Selain dari
masalah, kesulitan, trauma dan kekhawatiran, saya juga melihat harapan dalam
diri mereka, terutama dalam keluarga-keluarga dimana ada banyak anak-anak yang
masa depan mereka masih belum pasti.
Apa sikap para pemimpin politik terhadap Anda?
Kemanapun
saya pergi, otoritas sipil – baik warga Irak, Presiden Republik itu, dan
Kurdistan Irak, Presiden dan Perdana Menteri – menjamin perlindungan mereka,
solidaritas mereka, bantuan mereka.
Di atas
semua itu mereka mengatakan mereka benar-benar berkomitmen untuk membela
orang-orang Kristen, dengan mengatakan bahwa mereka ingin orang-orang Kristen
untuk kembali, karena mereka merupakan bagian integral dari mosaik tanah air
mereka dan memiliki hak untuk berada di sana di antara sesama mereka.
Dan mereka
mengakui bahwa mereka datang ke sana setelah orang Kristen ada.
Ini adalah
niat yang sangat baik, tetapi harus diterjemahkan ke dalam realitas konkret,
dimana kehidupan sehari-hari sangat sering menjadi sulit bagi orang Kristen.
Apa yang Anda alami di kalangan komunitas-komunitas Kristen di negara itu?
Saya
menemukan komunitas-komunitas yang sangat indah, yang benar-benar memberikan
kesaksian iman yang luar biasa.
Ketika
diminta untuk meninggalkan iman mereka atau menerima kompromi kecil dan
persetujuan dengan Jihadis atau orang lain, orang-orang ini memilih untuk tetap
setia kepada iman mereka dalam menghadapi situasi dimana mereka tidak akan
mudah ditipu oleh orang-orang yang meminta agar mereka tetap tinggal di tanah
air mereka.
Mereka
memilih untuk meninggalkan semuanya, kehilangan segalanya, mengutamakan iman
dan tradisi keagamaan yang mereka telah anut selama ribuan tahun.
Ini, bagi
saya, adalah sebuah kesetiaan yang luar biasa.
Namun,
orang-orang ini membutuhkan solidaritas kita, tidak hanya dengan kata-kata,
atau melalui tawaran bantuan ekonomi, tetapi solidaritas yang harus
pertama-tama adalah solidaritas gerejawi: masalahnya mereka adalah orang
jauh, yang tidak berdampak pada kita, luput dari perhatian kita.
Kita perlu
mengambil tanggung jawab, kedekatan, bantuan, dukungan yang melampaui hal-hal
material dan melampaui kata-kata itu sendiri.
Ini adalah
tugas yang mana, sebagai Gereja, kita harus mengambil bagian.
Mereka
adalah saudara-saudara kita, mengungsi di sana-sini, masyarakat kecil, tapi
saya bisa membuktikan bahwa mereka memiliki kekayaan iman, tradisi, cinta yang
luar biasa terhadap Paus dan uskup mereka.
Saya sangat
tersentuh oleh semua ini.
Menurut Anda, bagaimana perkembangan situasi ke depan?
Saya
berpikir bahwa banyak perkembangan telah terjadi.
Kenyataan
bahwa Bapa Suci ingin mengirim Utusan Pribadinya telah menarik perhatian banyak
menteri luar negeri dari seluruh dunia terkait keadaan orang Kristen dan
minoritas Yazidi.
Sumber: UCA
News
...
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Mikael Oka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar