19/08/2014
Paus
Fransiskus pada Sabtu sore pekan lalu mengunjungi sebuah panti untuk anak-anak
cacat di puncak bukit di Kkottongnae (“desa Kembang”) di Korea Selatan.
Dalam
masyarakat Korea, anak cacat adalah sesuatu yang aib.
Sejumlah
orang di Korea mengatakan ia datang ke desa ini untuk mengunjungi anak-anak
cacat adalah pilihan yang salah karena praktek pengumpulan orang cacat dan
memisahkan mereka dari masyarakat.
Dalam
praktek pastoral lebih banyak menekankan integrasi ke dalam masyarakat.
Panti untuk
anak cacat ini, yang dikelola Gereja, telah diganggu oleh pertanyaan tentang
manajemen, yang kini menampung lebih dari 50 anak cacat.
Namun, citra
ini terhapus setelah Paus Fransiskus mengunjungi rumah cacat itu untuk anak dan
remaja dengan cacat fisik dan mental.
Ia mengambil
waktu sejenak untuk menyapa setiap anak.
Tergerak
oleh anak-anak cacat tersebut maka dia memilih untuk berdiri dan menyapa mereka
satu per satu.
Foto-foto
Paus Fransiskus yang menyentuh dan merangkul anak-anak cacat tersebut, mencium
dahi dan merangkul mereka, muncul secara mencolok di media sosial dan surat
kabar utama berbahasa Inggris di Korea.
Gambar-gambar
ini menunjukkan Paus Fransiskus sedang menyentuh, menyembuhkan, merangkul
anak-anak tersebut – yang tampak di berbagai media di Korea.
Secara tidak
langsung, media mengangkat citra Paus Fransiskus sebagai penyembuh yang penuh
kasih dan guru spiritual dengan pesan yang pantas didengar.
Dalam
masyarakat Korea dimana sejumlah orang melihat orang cacat sebagai sesuatu yang
aib, namun pelukan Bapa Suci terhadap anak-anak cacat, yang disiarkan
secara langsung di saluran berita KBS Korea - membawa setidaknya dua tema
kepausannya: kebenaran martabat manusia dan kekuatan penyembuhan, membangun
sikap kasih sayang, terutama bagi mereka yang membutuhkan dan rentan dalam
masyarakat.
Sumber: UCA
News
...
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Mikael Oka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar