07/10/2014
Lebih dari
setengah atau 106 uskup dari hampir dua ratus peserta berasal dari Asia,
Amerika Latin, Afrika dan Oseania, yang berpartisipasi dalam Sinode Luar Biasa
tentang Keluarga yang dibuka pada Minggu di Vatikan.
Sinode itu
secara eksklusif akan fokus pada isu-isu panas yang mempengaruhi masyarakat
Eropa dan Gereja yang sedang menghadapi tantangan sekularisme, yang juga
dihadapi di bagian lain dunia.
Menyadari
kompleksitas tantangan dan masalah tersebut, Sekretariat Sinode Uskup melakukan
konsultasi yang komprehensif dengan komunitas-komunitas Katolik di seluruh
dunia dalam rangka mengumpulkan dokumen yang menjadi dasar dari pekerjaan
sekretariat tersebut tentang keluarga.
Dokumen ini
menjelaskan situasi yang sebenarnya, yaitu, bagaimana pria dan wanita
benar-benar mengalami kehidupan keluarga, bukan bagaimana Gereja ingin mereka
menghidupkannya.
Sinode itu
akan menyampaikan isu-isu yang mempengaruhi keluarga nyata, bukan
“keluarga” secara umum. Ada sejumlah bagian di Afrika dimana perkawinan
berlangsung di antara anak perempuan berusia 10 tahun dan kakek berusia 60
tahun.
Di
negara-negara Afrika termasuk Nigeria, 70 persen perempuan menikah sebelum usia
15 tahun.
Kasus-kasus ini
tidak mudah bagi Gereja untuk berbicara tentang “hukum kodrat” - karena
para uskup Afrika, Asia dan Oceania menjelaskan – di tempat-tempat mereka
dimana poligami dianggap biasa.
Sementara itu
di Melanesia, ide mengenai sebuah keluarga “tradisional”, dipandang sebagai
model Barat yang sulit untuk diterima.
Ada masyarakat matriarkal dimana istri
bertanggungjawab untuk mendidik anak, dan bukan ayah.
Sumber:
ucanews.com
...
Teman-teman terkasih
dalam Kristus, diperkenankan mengutip / mengcopy / menyebarluaskan artikel
diatas dengan mencantumkan:
"sumber: Melodi-Kasih-Tuhan.blogspot.com"
With love,
Mikael Oka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar